suatu rasa yang hadir,
memberi salam, memberi ramah,
hulurnya teman, hulur dirinya,
sambutnya ubat, sambutnya senyum terubat,
senyum yang lama menipu senyum,
senyum yang jarang singgah dulu,
kini tampil kini mengusik kembali,
suatu rasa antaranya,
terlepas antara masa yang ada,
namun rasa redha menunggu masa yang lain tiba,
antara percaya atau tidak, kini mata mencari rasa,
jiwa meminta rasa, hati menaruh rasa, rasa menambah rasa.
sedarnya suatu itu terasa,
memujuk aku perlahan tanpa buru,
jika ada senyumlah, jika tiada syukur kerna singgahnya,
namun Tuhan, aku punyai kamu yang selalu mencintaiku.
3 ulasan:
hadirnya sesuatu,
memberi rasa,
lalu kau tersenyum,
ah! manisnya.. semanis rasa itu.
hadirnya sesuatu,
lalu mata terpaku,
hati terdetik.. timbulnya suka.
hadirnya sesuatu,
akal terbelit logika,
misteri!.. ianya menambah rasa,
kau ingin tahu.. siapa dia.
hadirnya sesuatu,
lalu ikatan perkenalan terbina,
itu inginmu,
lalu terbit sayang.
hadirnya sesuatu,
serasi melingkari ikatan,
rasa berbunga bahagia di hati,
lalu terpatri pautan kasih.
namun,
rasa itu kadang kala pahit,
kadang kala menyakitkan,
kala itu tiada lain yang di ingat,
Dia, Tuhan yang satu,
kerna, cinta mu hanya untuk-Nya,
yang menanti mu di alam sana.
suka, sayang, kasih dan cinta.
(maaf! saya merapek di blog kamu..)
hhmm.... takpe... saya faham maksud itu.... tapi yg sudah itu sudah lah ye.... kalau kita sendiri tak pujuk hati kita, tiada siapa akan pujuk.... kembalikan senyum itu agar kelihatan akan aku termanisnya dirimu....
salam, saya sangat suka puisi ni..
:P
Catat Ulasan